Program Induksi Guru Pemula ( PIGP )
Berhubung dengan telah selesainya pengangkatan CPNS tahun 2018 yang lalu, terutama bagi tenaga kependidikan ada sebuah program yang menjadi keharusan yang melekat kepadanya, yaitu program induksi yang menjadi salah satu syrat untuk diangkat menjadi dari CPNS menjadi PNS. Program itu adalah Program Induksi Guru Pemula, yang merupakan program pendampingan khusu bagi guru yang baru diangkat untuk mendapatkan SK fungsional. Berikut beberapa hal yang menjadi gambaran apa itu program PIGP yang saya sadur dari lugtyastyono60.wordpress.com. Semoga bermanfaat.
Sistem itu adalah sesuatu yang baru
dalam sistem pendidikan nasional kita dibanding dengan negara lain di
kawasan Asia Pasifik. Ditengarai bahwa ketiadaan sistem induksi ini
menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas guru di Indonesia.
Sistem induksi merupakan suatu sistem
yang memberi kesempatan kepada guru pemula untuk dapat memahami tugas
pokok dan fungsinya sebagai guru dengan bimbingan dari seorang mentor.
Selama masa induksi ini guru bersama mentor melakukan diskusi dan
perbaikan terhadap rencana-rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh
guru pemula.
A. Pengertian PIGP (Program Induksi Guru Pemula)
Adalah kegiatan orientasi pelatihan
ditempat kerja pengembangan praktek pemecahan permasalahan dalam proses
pembelajaran bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
Prinsip Program Induksi
Diselenggarakan secara profesional,
kesejawatan, akuntabel,berkelanjutan bagi guru pemula pada sekolah/
madrasah di tempat tugasnya
Peserta Program Induksi
- guru pemula berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah;
- guru pemula berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mutasi dari jabatan lain.
- guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat.Program induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesi Berkelanjutan (PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru Pemula dapat juga dilaksanakan sebagai Program Induksi Guru Pemula Berbasis Sekolah, karena itu pelaksanaan yang baik haruslah sistematis dan terencana berdasarkan konsep kerjasama dan kemitraan diantara para guru dalam pendekatan pembelajaran profesional.Induksi merupakan proses pembelajaran professional yang berlangsung paling tidak selama satu tahun dimana guru pemula belajar menyesuaikan diri dari pendidikan guru di sekolah atau dari tempat kerja lain untuk menjadi guru baik sebagai guru tetap, guru kontrak atau guru paruh waktu di sekolah. Induksi adalah proses pembelajaran untuk menjadi guru dan pembelajaran tentang profesi guru serta merupakan proses perkembangan kepribadian.PIGP adalahkegiatan orientasi pelatihan di tempat kerja, pengembangan dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pemebelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah ditempat tugasnya.
B. Prinsip Program InduksiPenyelenggaraan program induksi bagi guru pemula didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Profesional; penyelenggaraan program yang didasarkan pada kode etik profesi, sesuai bidang tugas;
2. Kemitraan; menempatkan guru pemula dan pembimbing sebagai mitra sejajar;
3. Kesejawatan; penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim;
4. Mandiri; bekerja tanpa bergantung pada pihak lain;
5. Demokratis; menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan kelompok;
6.Terbuka; proses dan hasil kerja diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan;
7. Fleksibel; menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan yang ada;
8. Partisipasif; melibatkan banyak pihak dalam pengambilan keputusan
9. Akuntabel; penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik;
10. Responsibel; penyelenggaraan bekerja sesuai dengan tupoksinya
;11. Sistemik, dilaksanakan secara teratur dan runut;
12. Berkelanjutan, dilakukan secara terus menerus dengan selalu mengadakan perbaikan atas hasil sebelumnya;
Berikut Program induksi dilaksanakan dalam
rangka menyiapkan guru pemula agar menjadi guru profesional dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian program induksi
senantiasa dipantau dan dievaluasi agar dapat diperbaiki di masa depan.
Pemantaun dan evaluasi sebagai salah satu bagian proses penjaminan mutu
pendidikan terutama dalam pemenuhan standar kompetensi guru sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Selain itu, melalui program induksi diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan
mutu pendidikan sekaligus memecahkan permasalahan yang dihadapi dan
dialami oleh guru pemula dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, kondisi sekolah, dan
lingkungannyat kumpulan lengkap
C. Dasar Hukum PIGP
1.Undang-undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen , bagian V : tentang Pembinaan dan Pengembangan,
pada Pasal 32 dan 33.
2. Permenpaan No.16 Tahun 2009
tentang Jabatan fungsional Guru dan Angka kredirnya, bagiaqn V tentang
Pembinaan dan Pengembangan, pada pasal 30.
3.Permen Diknas No. 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi bagi Guru Pemula.
D. Tujuan PIGP
1. Beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah
2. Melaksanakanpekerjaannya sebagai guru profesional di sekolah
Program Induksi Guru Pemula didasarkan pada pemahaman bahwa:
1. Pembelajaran di tempat kerja
merupakan unsur utama bagi perkembangan dan pembelajaran professional
guru pemula, Tahap ini juga berperan penting dalam Pengembangan Profesi
Berkelanjutan (PPB).
2. Pembelajaran professional melibatkan
guru dan kelompok guru yang mengembangkan praktek dan pemahaman baru
tentang pekerjaan mereka.
3. Kerjasama dan dialog professional di
sekolah dapat mendukung pembelajaran professional, mengembangkan praktek
reflektif dan memperkuat pendekatan kolegalitas untuk perkembangan
sekolah.
4. Pembelajaran professional guru
merupakan landasan bagi perkembangan sekolah dan peningkatan hasil
belajar siswa serta peningkatan status profesi.
PIGP yang efektif adakah program yang:
1. Mengembangkan kompetensi professional guru pemula dalam mengajar
2. Menuntut peran kepala sekolah dan
mentor untuk menciptakan hubungan yang kuat, professional, dan positif
dengan guru pemula serta pegawai sekolah lain
3. Didasarkan pada semangat kemitraan di sekolah dan PPB.
4. Mengintegrasikan refleksi dan evaluasi diri untuk guru pemula, mentor dan kepala sekolah
5. Bersifat fleksibel dan mengalami
peerubahan dalam perjalanan waktu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
yang muncul dari guru pemula
6. Menghubungkan guru pemula, mentor dan kepala sekolah dengan jaringan seprofesi di sekolah lain
Yang akan membimbing Guru Pemula:
1. Guru pembimbing yang telah mendapatkan SK dari Kepala sekolah
2. Kepala Sekolah
3. Pengawas Sekolah
E. Tata Cara Pelaksanaan Guru Pemula
Bulan 1 : Praobservasi,Observasi dan Pascaobservasi
Bulan 2-9 : Penilaian oleh Pembimbing
Bulan 10-11: Penilaian Oleh Kepala Sekolah
Bulan 12 : Laporan PIGP Kategori Baik atau tidak Baik
Aturan Nilai:
91-100: Amat Baik
76-90: Baik
61-75: cukup
51-60: sedang
< 50: Kurang
Nilai diatas 76 maka akan diterbitkan
Sertifikat Guru Induksi Guru Pemula oleh Dinas Pendidik. Jika Kurang
nilai 76 maka akan diperpanjang 1 Tahun lagi. Program PIGP dilaksanakan
di sekolah selama 1 tahun.
Program Induksi Guru Pemula Berbasis Sekolah didasarkan pada pemahaman bahwa:
- Pembelajaran di tempat kerja merupakan unsur utama bagi perkembangan dan pembelajaran professional guru pemula, Tahap ini juga berperan penting dalam Pengembangan Profesi Berkelanjutan (PPB).
- Pembelajaran professional melibatkan guru dan kelompok guru yang mengembangkan praktek dan pemahaman baru tentang pekerjaan mereka.
- Kerjasama dan dialog professional di sekolah dapat mendukung pembelajaran professional, mengembangkan praktek reflektif dan memperkuat pendekatan kolegalitas untuk perkembangan sekolah.
- Pembelajaran professional guru merupakan landasan bagi perkembangan sekolah dan peningkatan hasil belajar siswa serta peningkatan status profesi
PIGPBS yang efektif adakah program yang :
- Mengembangkan kompetensi professional guru pemula dalam mengajar
- Menuntut peran kepala sekolah dan mentor untuk menciptakan hubungan yang kuat, professional, dan positif dengan guru pemula serta pegawai sekolah lain
- Didasarkan pada semangat kemitraan di sekolah dan PPB.
- Mengintegrasikan refleksi dan evaluasi diri untuk guru pemula, mentor dan kepala sekolah
- Bersifat fleksibel dan mengalami peerubahan dalam perjalanan waktu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang muncul dari guru pemula
- Menghubungkan guru pemula, mentor dan kepala sekolah dengan jaringan seprofesi di sekolah lain
Garis Besar PIGBS
Tiap titik poin dalam kotak PIGPBS
menunjukkan modul untuk pembelajaran professional bagi guru pemula,
kepala sekolah dan mentor. Program PIGPBS merupakan kelanjutan dari
proses pembelajaran di universitas (pendidikan guru pre-service) dan
Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kepala sekolah harus melakukan analisis
kebutuhan terhadap guru pemula dan sekolah. Program induksiguru pemula
berbasis sekolah hendaknya dapat memenuhi kebutuhan individual guru
pemula dengan memperhatikan aspek-aspek unik dan khas dari sekolah.
Proses assessmen bagi guru pemula meliputi observasi mengajar dan
pekerjaan lain yang terkait dengan pengajaran. Tahap 1 dilaksanakan dari
bulan 2-9 pada tahun pertama mengajar. Assessmen tahap 1 merupakan
penilaian untuk pengembangan- difokuskan pada penilaian untuk
pembelajaran. Assessmen tahap 2 – penilaian untuk pembelajaran.
Penilaian tahap 2 (bulan 10-12) dapat dilaksanakan setelah
dilaksanakannya PIGPBS dan assessmen tahap-1. Pada assessmen tahap 2,
kinerja guru dinilai berdasarkan elemen kompetensi yang tercantum dalam
Standar Guru (Regulasi menteri 16/2007). Kepala sekolah harus membuat
keputusan tentang kompetensi professional guru pemula setelah
dilaksanakan proses penilaian Tahap 2. Proses ini meliputi pembuatan
laporan tertulis secara formal tentang guru yang ditandatangai oleh guru
pemula dan kepala sekolah. Pengawas sekolah akan mengesahkan laporan
tersebut setelah malakukan wawancara dan observasi terhadap guru pemula
pada waktu yang telah ditentukan (bulan 10-12).
Tugas dan Tanggungjawab Ditjen PMPTK
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) sebagai pembina guru
memiliki tugas dan tanggungjawab untuk membangun sistem regulasi program
induksi. Selain itu juga memberikan pendampingan bagi daerah yang masih
belum memiliki sumber daya manusia yang kompeten untuk melaksanakan
program induksi.
Tugas dan Tanggungjawab Dinas Pendidikan
Bagi guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) maka
dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi sesuai dengan lingkup tugasnya
memberikan informasi kepada sekolah tentang guru pemula yang
ditempatkan pada sebuah sekolah. Selain informasi maka dinas pendidikan
juga memberikan surat tugas kepada guru pemula yang bersangkutan untuk
bertugas di sekolah tertentu. Bagi guru bukan PNS maka pihak sekolah
swasta melaporkan kepada pihak dinas pendidikan tentang adanya guru
pemula di sekolahnya. Dalam kaitannya dengan program induksi maka dinas
pendidikan harus menegaskan kepada kepala sekolah agar melaksanakan
program induksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tugas dan Tanggungjawab Sekolah
Hari- hari dan minggu pertama guru pemula
di sekolah merupakan waktu yang sangat penting. Pada periode itu guru
pemula memerlukan dukungan penuh dan juga perasaan nyaman. Kepala
sekolah dan mentor harus memahami isi modul program induksi agar siap
melaksanakan program orientasi sekolah yang memberikan dukungan penuh
kepada guru pemula. Pada program penganalan sekolah ini diharapkan
kepala sekolah dan mentor akan mengetahui informasi penting tentang
sekolah dan dukungan bagi guru pemula dan juga guru pemula akan
mengetahui panduan kerja pada hari-hari dan minggu pertama di sekolah.
Sebelum seorang guru pemula mengawali tugasnya, sekolah dapat menyiapkan
buku pedoman yang berisi tentang kebijakan sekolah, prosedur sekolah,
format-format administratif dan informasi lain yang dapat membantu guru
pemula berlajar menyesuaikan diri dengan rutinitas sekolah dengan cepat.
Buku pedoman dapat digunakan sebagai petunjuk bagi guru pemula pada
awal-awal memulai tugas di sekolah. Buku pedoman tersebut dapat membantu
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan prosedur, rutinitas
sekolah, serta membantu menunjukkan sumber-sumber yang mendukung tugas
guru pemula termasuk menunjukkan orang-orang yang dapat menjawab atas
berbagai pertanyaan yang dimilikinya. Komponen yang disarankan dimuat
dalam buku pedoman induksi meliputi : (1) Informasi tentang rutinitas
yang terkait dengan tugas-tugas harian, memeriksa kehadiran murid,
rapat-rapat sekolah, kegiatan ekstra-kurikuler; dan upacara-upacara; (2)
Prosedur yang terkait dengan evakuasi keadaan darurat, penanganan siswa
yang sakit, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), komunikasi
dengan orang tua/wali murid, ketidakhadiran guru mendadak karena sakit
atau alasan lain, cara mendapatkan dan menggunakan sumber-sumber daya;
(3) Informasi umum tentang direktori staf yang berisi nama-nama guru,
kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan pegawai sekolah beserta dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing, Jadwal Pelajaran Sekolah, peta
dan rencana sekolah, nomor-nomor telepon penting, profile masyarakat dan
sekolah, norma-norma profesi guru, dan rencana sekolah. Buku pedoman
induksi dapat dalam bentuk kompilasi loose leaf sehingga
memudahkan pembaruan informasi. Bila buku-buku atau sumber-sumber
tertentu tidak boleh difotokopi atau dibawa oleh guru pemula/baru, maka
buku-buku dan sumber-sumber tersebut hendaknya ditempatkan di ruang
tertentu di sekolah yang dapat diakses oleh guru pemula/baru tersebut.
Tugas dan Tanggungjawab Pengawas Sekolah
Sebagai pelaksana evaluasi maka pengawas sekolah memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :
- Mempelajari modul program induksi bagi guru pemula.
- Menyiapkan instrumen evaluasi program induksi.
- Melakukan evaluasi program induksi.
- Mengolah data hasil evaluasi program induksi.
- Menyusun laporan hasil evaluasi program induksi.
- Memberikan rekomendasi atas hasil program induksi.
- Merencanakan tindak-lanjut program induksi.
Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Sebagai penanggungjawab sekolah dan
penanggungjawab program induksi di sekolah maka kepala sekolah memiliki
tugas dan wewenang sebagai berikut :
- Menyambut guru baru/guru pemula.
- Memperkenalkan guru pemula kepada guru/staf sekolah yang penting.
- Menghubungkan guru pemula dengan guru mentor atau staf yang dapat membantu pada awal-awal masa tugas.
- Secara berkala menemui/menyapa guru baru untuk menunjukkan perhatian
- Secara berkala mengunjungi ruang kelas guru baru untuk memberikan rasa nyaman dan dukungan.
- Memberikan rasa aman dan nyaman bagi guru baru.
- Bersikap mendukung.
- Melakukan evaluasi terhadap kemajuan pelaksanaan program indyuksi.
- Menyusun laporan hasil evaluasi pelaksanaan program induksi.
- Memberikan rekomendasi atas hasil program induksi.
- Merencanakan tindak-lanjut program induksi.
Tugas dan Tanggungjawab Mentor
Seorang mentor sangat penting artinya
untuk mendukung keberhasilan program induksi. Tugas dan tanggung jawab
seorang mentor meliputi tugas minggu pertama, tugas harian, dan kegiatan
pendukung.
Tugas Minggu Pertama :
- Penyambutan guru baru
- Memperkenalkan guru pemula/baru kepada guru/staf sekolah yang penting
- Pengenalan lingkungan sekolah
- Menghubungkan guru pemula/baru dengan guru mentor atau staff yang dapat membantu pada awal-awal masa tugas
- Memberikan daftar siswa yang diajar guru pemula/baru
- Menunjukkan ruang kelas tempat mengajar guru baru beserta perlengkapan pendukungnya.
Tugas Harian :
- Mengenalkan guru baru dengan tugas-tugas administratif sehari-hari yang harus dilakukan semua guru .
- Menemui/menyapa guru baru untuk menunjukkan perhatian
- Mengunjungi ruang kelas guru baru untuk memberikan rasa nyaman dan dukungan :
Kegiatan pendukung :
- Bertemu dengan guru baru/pemula tiap pagi sebelum pelajaran dimulai
- Berbicara pada guru pemula/baru pada akhir waktu pelajaran setiap hari dan membicarakan kesulitan-kesulitan yang mungkin dialami guru dan mencari jalan keluarnya.
- Siap untuk mendengarkan
- Bersikap positif dan konstruktif
- Memberikan rasa aman dan nyaman bagi guru baru
- Menjelaskan hal-hal yang diharapan
- Bersikap mendukung
Mentor tentu memiliki pengetahuan tentang
lingkungan sekolah yang perlu diberikan kepada guru pemula, yaitu
pengetahuan tentang siswa, tempat asal mereka serta apa yang sedang
terjadi di dalamnya. Setelah guru pemula terbiasa dengan kegiatan
rutinnya, maka mentor sebaiknya meluangkan waktu untuk berbicara dengan
guru baru tersebut tentang persoalan atau pertanyaan yang mungkin
muncul.
Tugas dan Tanggungjawab Guru Pemula
Tugas dan tanggungjawab guru pemula dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kegiatan minggu pertama, kegiatan
awal, dan kegiatan pengelolaan kelas.
Kegiatan Minggu Pertama
- Guru pemula/ baru melapor kepada kepala sekolah, tetapi apabila guru pemula/baru tersebut belum dapat bertemu dengan kepala sekolah, maka harus melapor ke petugas administrasi atau kantor kepala sekolah dan melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan sekolah.
- Menemui mentor yang telah ditunjuk
- Memastikan bahwa telah mengetahui jadwal sekolah dan waktu kerja.
- Mendapatkan daftar siswa yang diajar.
- Menyiapkan ruang kelas.
- Memastikan siswa memiliki tempat duduk yang cukup
- Mengatur tempat duduk siswa.
- Mengumpulkan sumber-sumber yang diperlukan untuk pengajaran (buku-buku, kertas, alat-alat tulis).
- Menyiapkan tata tertib kelas termasuk tata cara masuk dan keluar kelas.
- Memahami kebijakan sekolah terkait dengan kesejahteraan dan pendisiplinan siswa.
- Meminta tolong pada staff/pegawai sekolah bila diperlukan.
- Mengatur dan menyiapkan pelajaran sebelum hari mengajar dan menyiapkan aktivitas tambahan yang mungkin diperlukan.
- Bersikap fleksibel dan siap untuk melakukan perubahan.
Kegiatan pengelolaan kelas yang harus dilakukan adalah:
- Memeriksa daftar siswa sesuai kehadrian.
- Menjelaskan materi yang harus dimiliki siswa dan menanyakan ketentuan sekolah tentang materi tersebut kepada kepala sekolah atau mentor sebelumnya.
- Menjelaskan tata tertib kelas kepada siswa, beberapa sekolah menggunakan tata tertib yang dibuat oleh guru bersama dengan murid. Pada tahap ini sebaiknya guru pemula menanyakan prosedur-prosedur yang berlaku di sekolah dan meminta saran kepada mentor atau kepala sekolah.
- Membuat siswa selalu aktif belajar, kumpulkan dan periksala pekerjaan siswa seawal mungkin, jangan lupa memberikan masukan atas pekerjaan tersebut, dengan cara demikian akan ingat nama-nama siswa.
Bila guru pemula/baru mulai bertugas dan
menggantikan guru di sekolah sementara kegiatan belajar semester itu
telah berjalan maka guru pemula/baru tersebut harus mengikuti jadwal
sekolah yang telah ada. Dalam hal ini guru pemula/baru tidak memiliki
banyak waktu untuk menyesuaikan diri dan memahami berbagai prosedur
sekolah tersebut. Oleh karena itu sebaiknya selalu minta saran dari
mentor dan guru yang telah berpengalaman setiap kali Anda mendapat
kesulitan.
Kegiatan Minggu ke 2 dan Minggu berikutnya
Bila guru pemula/baru tersebut adalah
orang baru di masyarakat sekitar sekolah, maka sebaiknya memahami secara
umum tentang masyarakat itu serta tempat tinggal siswa. Kehidupan anak
di rumah memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap pembelajaran
mereka. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi siswa di
rumah akan sangat membantu guru pemula/baru dalam mengajar di sekolah.
Sebaiknya guru pemula/baru juga membicarakan dengan kepala sekolah dan
mentor tentang masyarat lokal dan harapan guru pemula/baru tersebut
terhadap siswa di kelas. Karena guru pemula/baru merupakan pendatang
baru di sekolah, siswa terkadang “menguji” guru pemula/baru di kelas
dengan menanyakan/melakukan hal-hal tertentu baik terkait dengan
pelajaran maupun tidak, maka sebaiknya guru pemula/baru melakukan
tindakan sebagai berikut:
- menjelaskan harapan dan standard kerja siswa serta perilaku mereka, tuliskan dan pajanglah peraturan yang telah disepakati bersama.
- menjelaskan apa yang Anda harapkan dari siswa tentang kegiatan dan tugas-tugas belajar siswa termasuk kegiatan membaca dan menulis.
- menyiapkan sebaik-baiknya pelajaran yang diampu dan yang perlu diingat adalah persiapan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pembelajaran.
- memastikan tahu nama semua siswa yang diajar.
- memperhatikan bahwa manajemen siswa didasarkan pada konsep sekolah sebagai tempat belajar.
- menegakkan disiplin siswa tetapi dengan cara-cara yang ramah. Selalu ingat akan posisi Anda sebagai guru.
- menggunakan respon/feedback positif kepada para siswa karena lebih efektif dalam hal manajemen perilaku dibanding hukuman dan respon yang negatif.
- meminta saran dari mentor dan kepala sekolah.
- mengenali siswa sebaik mungkin.
Pemantauan dan Evaluasi
Keberadaan program induksi memiliki
tujuan dalam rangka menyiapkan guru pemula agar menjadi guru profesional
dalam mengelola pembelajaran di kelasnya. Dengan demikian program
induksi perlu senantiasa dipantau dan dievaluasi agar dapat diperbaiki
di masa depan sebagai salah satu bagian proses penjaminan mutu
pendidikan agar terpenuhi ketentuan sebagaimana telah ditentukan dalam
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru. Selain itu, melalui program induksi diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan
mutu pendidikan sekaligus memecahkan permasalahan yang dihadapi dan
dialami oleh guru pemula dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran, siswau, kondisi sekolah, dan
lingkungannya.
Pelaporan
Laporan ditulis oleh guru pemula, mentor,
kepala sekolah dan pengawas sekolah. Masing-masing laporan tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Laporan yang ditulis oleh guru pemula berisi tentang kemajuan pekerjaannya sehubungan dengan modul yang telah ditentukan untuk dipelajari dan dilaksanakan.
- Laporan yang ditulis oleh mentor berisi tentang kemajuan hasil bimbingan yang dilakukkannya terhadap guru pemula.
- Laporan yang ditulis oleh kepala sekolah berisi tentang hasil evaluasi terhadap guru pemula.
- Laporan yang ditulis oleh pengawas sekolah berisi tentang hasil evaluasi terhadap guru pemula.
Penanganan Permasalahan
Hasil pemantauan dan evaluasi yang
dituangkan dalam laporan dapat berisi hal-hal yang positif maupun hal
yang negatif tentang keberhasilan program induksi yang dilakukan oleh
guru pemula. Dengan demikian terdapat potensi adanya permasalahan yang
ditemui dalam sebagai hasil pemantauan dan evaluasi. Untuk menangani
permasalahan tersebut maka dapat diuraikan
- Mentor, menangani masalah teknis yang berhubungan dengan kemajuan program induksi yang dilaksakan oleh guru pemula, termasuk penyediaan fasilitas penduikung bagi guru pemula dalam melaksanakan tugas awalnya.
- Kepala Sekolah, menangani masalah pada level sekolah atau masalah teknis yang tidak dapat ditangani oleh mentor, termasuk perijinan, pelaksanaan evalluasi dan pelaporan.
- Pengawas Sekolah, menangani masalah yang berhubungan dengan hasil evaluasi program induksi dan rekomendasi terhadap guru pemula, termasuk perbaikan pelaksanaan tugas apabila ditemukan terjadinya kekurangan dalam mencapai indikatoir keberhasilan program induksi.
- Dinas Pendidikan, menangani masalah yang berhubungan dengan hasil evaluasi program induksi dan rekomendasi terhadap guru pemula, termasuk menangani keluhan atas pelaksanaan program induksi di sebuah sekolah.
- Badan Kepegawaian Daerah, menangani masalah yang berhubungan dengan hasil evaluasi program induksi dan rekomendasi terhadap guru pemula, yang mana atas hasil evaluasi dan rekomendasi ditemukan bahwa seorang guru pemula dinilai gagal melaksanakan program induksi.
- Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, menangani masalah yang berhubungan dengan sosialisasi, regulasi, dan implementasi program induksi termasuk penyediaan program pendampingan bagi daerah yang belum mampu melaksanakan program induksi sepenuhnya sesuai ketentuan yang berlaku.